Setelah beberapa hari yang lalu
saya telah memposting new media sebagai teknologi computer dan kali ini saya
akan membahas sedikit tentang dampak negative dari adanya new media terhadap
media konvensional dan dampak positif new media terhadap masyarakat.
Pertama, munculnya model baru berita. Media konvensional seperti
televisi, majalah, koran dll menyajikan berita dengan menggunakan pola berpikir
jurnalistik tradisional, dimana keputusan atas berita yang layak terbit atau
tidak, ada di tangan editor maupun produser. Namun itu tidak berlaku pada
berita di New Media seperti Internet, yang menyajikan berita apa adanya secara
sangat subjektif tanpa adanya sentuhan dari tangan kedua. Sehingga berita dalam
New Media bisa menjadi check and balance dari berita di media konvensional.
Berita di internet juga merupakan hasil interpretasi dari subjek pembuat berita
yang seringkali memasukkan unsur subjektifitas seperti opini dalam sebuah topik
berita, yang terkadang kebenarannya masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
Kedua, tidak adanya gate keepers yang menyaring
informasi. Coba bayangkan bila media-media konvensional tidak ada seseorang
atau institusi yang bertanggungjawab terhadap arus informasi yang keluar. Bahwa
pasti arus informasi akan menjadi liar dan tidak bertanggungjawab. Itulah yang
terjadi di dalam internet. Informasi sangat banyak bahkan terlalu banyak hingga
setiap informasi menjadi sangat bebas dan tidak jelas maksut dan siapa
pengirimnya. Lalu kemudian ketidakadaan gatekeepers berarti tidak ada
sensor. Contohnya pada situs www.kaskus.us pada forum klub debat, dimana
setiap orang bebas menyuarakan opininya yang seringkali menyerang bahkan
menyudutkan ras dan agama tertentu. Kalau sudah seperti ini informasi yang ada
bahkan bisa saja menyesatkan karena tidak adanya kontrol.
Ketiga, terlalu penuhnnya informasi. Dominick menganalogikan
internet sebagai sebuah kota besar, dimana kita dapat berkomunikasi dengan
banyak orang tanpa tatap muka secara langsung dan bertukar informasi tanpa
batas. Terlalu banyaknya informasi di internet kadang membuat kita harus
membatasi pencarian kita di search engine dengan mode safe search,
agar pencarian kita tidak melebar bahkan tidak menyerempet ke arah porno. Ini
merupakan celah besar yang dapat dimanfaatkan oleh anak-anak dalam mengakses
pornografi di internet. Sebuah dampak dari penuhnya informasi tanpa batas yang
dapat dimanfaatkan secara negatif oleh pengguna internet.
Keempat, perhatian terhadap masalah pribadi. Internet mebuat orang
terbuka terhadap masalah pribadinya. Nomor telpon, tanggal lahir, umur, alamat
rumah, bahkan status perkawinan seseorang dengan sangat mudah berada di
internet. Dahulu ketika internet masih belum ada ataupun populer di Indonesia,
kita merasa sangat enggan sharing mengenai umur dan alamat rumah ke
orang baru. Namun internet membuat kita menggeser budaya itu sedikit demi
sedikit hingga tidak ada lagi yang dinamakan tabu. Saat ini banyak tersebarnya
foto-foto pribadi hubungan intim seseorang dengan pasangannya dapat dengan
mudah didapatkan di situs-situs seperti facebook lalu dishare secara
bebas melalui www.krucil.com,
dimana semua orang dapat melihat itu tanpa batasan. Sehingga kasus-kasus
seperti penculikan melalui facebook dan juga penipuan-penipuan lainnya
merupakan dampak dari minimnya perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
pribadi.
Kelima, Penghindaran dan isolasi. Internet membuat orang rela
berjam-jam berselancar untuk berkirim email, online chating, bermain game,
belanja online, dan juga cybersex. Kegiatan-kegiatan tersebut
dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan internet, dimana internet
disamakan dengan kcenaduan drugs dan alkohol. Setelah kecanduan,
seseorang biasanya akan merasa ada yang kurang bila tidak online dan
melakukan hal yang biasa dilakukan. Saat ini bila kita perhatikan di sekeliling
kita, bila melihat seseorang sendiri, mereka biasanya membuka handphone mereka
atau Blackberry yang sedang booming disini untuk sekedar menyapa
temannya lewat Yahoo Messenger ataupun update status via facebook atau twitter,
mereka terkadang tersenyum sendiri menatap layar benda dalam genggamannya. Yang
sangat berbahaya dari fenomena ini adalah bila kegiatan tersebut mengganggu
waktu bekerja. Bahkan untuk menyikapi hal ini beberapa kantor menonaktifkan
situs facebook dan twitter pada jaringan kantor mereka. Namun karena kecanduan,
para pekerja sudah siap membawa Blackberry mereka dan bisa tetap online waktu
bekerja.
Dampak positif dari New Media terhadap
masyarakat
Pesatnya perkembangan media digital secara nyata akan membawa suatu pola pikir, sikap dan tindakan / prilaku bagi setiap individu. Dalam wacana praktis, perubahan tersebut paling tidak akan membawa individu ke dalam pola hidup yang menurutnya efektif dan efesien. Alasan dasar inilah bagi para kaum kosmopolitan bahwa perkembangan media digital merupakan media pencerah peradaban yang lebih maju. Yang jelas pada aras ini, perkembangan media digital akan membawa dampak positivisme sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Seperti yang dikutip oleh Zulkarimien Nasution Dalam bukunya Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif, suatu lokakarya kebijakan komunikasi yang bertema “The power of the individual in the information age” di Aspen Istitute, Colorado, Amerika, dimana media digital sebagai sebuah aset terutama dalam hal revolusi teknologi komunikasi dan informasi, maka ada kecendrungan membawa harapan-harapan berupa:
A. Kebebasan dan kompetensi individual akan ditingkatkan:
- Kemajuan dalam pengolahan informasi dapat memperluas daya bakat dan kemampuan manusia (human talent). Seyogiyannya beasiswa atau program lainya digunakan untuk “ mendorong kecapatan adaptasi” untuk membujuk masyarakat dari lapangan yang berbeda agar belajar begaimana menggunakan dan memetik manfaat dari teknologi infomasi.
- Sistem-sistem yang baru akan menjamin kenyamanan pribadi yang lebih besar pada individu, suatu rumah yang lebih aman, dan bahkan” kesepian yang lebih bekurang.”
- Masyarakat akan menulis lebih baik dan lebih cepat dan menyimpan dan berhubungan dengan ide sacara lebih baik, terima kasih kepada pengolah kata (word-processors).
- Individu akan menikmati bukan sekedar effisiensi yang lebih tinggi dalam melakukan tugas harian, tapi interaksi yang lebih besar dengan orang dan kepentingan yang lain, jadi merangsang kreatifitas dan partisipasi pribadi.
- Pendidikan dapat dibuat lebih demokratis: metoda mengajar dengan menggunakan computer akan bersifat responsive kepada individu, kepada kebutuhan dan gaya belajar siswa tertentu.
- Karakteristik sebagian besar dari penanganan informasi saat ini yang membosankan akan dapat disembuhkan, membebaskan untuk menggunakan waktu pada kreatifitas yang tinggi.
B. Kemajuan yang berikutnya akan
memperkokoh ekonomi:
- Teknologi yang lebih efesien akan membantu pekerjaan informasi lebih produktif.
- Teknologi dapat menjadi subsitusi yang bersih dan energy-lean bagi proses-proses lain yang menimbulkan polusi dan menghabiskan sumber daya enerji.
- Informasi pasar lebih mudah diperoleh, menghasilkan transaksi yang lebih efesien dan langkah yang lebih persis untuk memperbaiki kegagalan.
- Penyampaian jasa akan menjadi lebih murah, sebab sistem baru memperluas “kehadiran” penyedia jasa dan membantu dalam membangkitakan pasar.
- Dengan berkurangya ketidakpastian, penyesuaian perniagaan dan pemerintah kepada kondisi yang baru akan bertambah cepat dan lebih efektif.
C. Tawaran dari media akan
menyajikan suatu rentang minat dan selara yang luas
- Berkembangnya biaknya saluran media ke rumah.
- Sistem-sistem baru seperti videoteks akan memudahkan biaya dan keikutsertaan dalam kompetisi media dan jasa informasi baru, membuat bertambah mendekatnya masa dimana “ setiap orang merupakan penerbit sendiri.”
- Konvergensi dari teknologi akan menuju suatu fleksibilitas modes komunikasi yang lebih besar, seperti telah dicontohkan oleh mulainya suratkabar ke dalam bentuk penyampaian digital yang berbentuk khusus.
D. Ikatan Komunitas akan bertambah
luas dan kokoh:
- Media interaktif akan memperluas respon terhadap kebutuhan manusia.
- Computer akan membuat sistem informasi yang saat sekarang masih incompatible menjadi compatible. Bagi cara pandang kaum fundamental akan sangat berbeda dengan kaum kosmopolitan. Mereka menganggap pesatnya pekembangan media digital sebagai salah satu faktor yang dapat mengaakibatkan perbenturan budaya. Dalam pandangan Mark Slouka, ini seperti sebuah paradoks. Di satu pihak, media digital dapat membuka cakrawala dunia yang sangat menjanjikan yang kaya warna, kaya nuansa, kaya citra, namun disisi lain ini akan menjadi sebuah dunia yang seakan-akan tanpa kendali. Karenanya menurut hemat saya, dampak pesatnya media digital paling tidak akan membawa beberapa dampak perubahan negatif seperti:
- Membudayanya budaya massa dalam suatu komunitas masyarakat, dimana pola kehidupan yang dinamis ditimbulkan karena adanya keinginan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Rasa sosial terhadap lingkungan sekitar menjadi acuh.
- Terjadinya polusi informasi.
- Merebaknya kejahatan teknologi seperti pelanggaran hak cipta / pembajakan, cybercrime (kejahatan maya).
- Tumbuhnya sikap hedonisme dan konsumtif.
Sebagai
kesimpulan akhir, bagaimanapun dunia yang semakin mengglobal dan pesatnya
perkembangan media digital apabila di sikapi secara arif dan cerdas, maka yang
akan terjadi adalah dampak postif tersebut akan berpihak terhadap kita, begitu
pula sebaliknya. Oleh karena itu, tampaknya kita harus berkontemplasi sejenak
bahwa, “sebenarnya perkembangan globalisasi yang salah satunya ditandai
adanya perkembangan media digital itu tidaklah berbahaya, akan tetapi
seharusnya kita tahu bagimana memposisikannya dengan tepat, itulah kata kuncinya.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
wah jadi ternyata selain memiliki dampak positif, ternyata new media juga punya dampak negatif.. jadi harus hati-hati nih
:) :) :)
Posting Komentar